Hidup Menunda Kekalahan

Ya, benar, hanya di saat-saat istirahat seperti inilah aku menuliskan blog ini. Kopi hitam pekat terhidang di samping layar monitor kantor. Dan aku sengaja mendiaminya agak lama karena panasnya air yang masih membara dalam gelas. Kuseruput husshshut irama seruputan terdengar begitu nikmatnya...

Hari ini tak ada yang istimewa. Biasa saja, karena aku pun hanya memanfaatkan waktu yang seadanya saja. Kembali lagi, semua ini kulakukan dengan senang dan santai saja menjalani segala-galanya. BAH-Bah,bah, hidup macam apa aku ini sebenarnya??? Ya, aku memang memiliki gaya atau style, bahkan sikap tersendiri untuk semua yang kualami.

Ah, tiba-tiba teringat kata Chairil Anwar dalam derai-derai cemara : Hidup yang hanya menunda kekalahan. Ya, ya, dia benar barangkali. Tapi ia tidak sepenuhnya benar. Tak baik mempercayai keseluruhan pemikiran Chairil Anwar. Dari Chairil, aku belajar menyemangati hidup ini. Darinya, aku memandang vitalitas hidup yang dijalaninya dengan totalitas kehidupannya bagai menyatu padu. Tak terpisahkan dan melekat erat. Semangat hidup yang dijalaninya bagaikan api membara yang menyala-nyala...


Seorang trainer etos kerja di Indonesia sedang berusaha menanamkan 8 etosnya bagi semua pekerja yang ada di seluruh penjuru nusantara ini yang mana hal ini bisa kita contoh bersama. Berikut 8 etos yang sedang dipopulerkannya saat ini:
1. Kerja adalah Rahmat: Aku Bekerja Tulus Penuh Syukur.
2. Kerja adalah Amanah: Aku Bekerja Benar Penuh Tanggung Jawab.
3. Kerja adalah Panggilan: Aku Bekerja Tuntas Penuh Integritas
4. Kerja adalah Aktualisasi: Aku Bekerja Keras Penuh Semangat.
5. Kerja adalah Ibadah: Aku Bekerja Serius Penuh Kecintaan.
6. Kerja adalah Seni: Aku Bekerja Cerdas Penuh Kreatifitas.
7.Kerja adalah Kehormatan: Aku Bekerja Tekun Penuh Keunggulan.
8. Kerja adalah Pelayanan: Aku Bekerja Paripurna Penuh Kerendahan Hati.

(8 Etos Kerja Profesional, Jansen Sinamo, Institut Darma Mahardika)


Ya, sebegitu aja dulu catatan ini kubuat. Kapan-kapan ya dilanjut...
Loh, kok kapan-kapan katanya sudah mau berikhtiar dan mengasah keteramplan menulis. Iya-iya deh aku tadi silap, terlalu "keenakan" merangkai kata-kata yang alakadarnya aja, ya, gitu deh jadinya, besok juga kita ketemu kok. Tenang aja...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.