'ngantor'

Dunia pekerjaan rutin akhirnya tiba. Setelah sekian lama tak rutin mengerjakan pekerjaan di kantor yang resmi di Malioboro, kini aktivitas itu menggeliat kembali. Ah, monoton, monoton, dan bahkan, "me-monoton-kan" karena harus bekerja dengan paksaan, yakni dengan membersihkan seperangkat sarana dan prasarana kantor yang masih menghambur di lantai.

Ya, dua bulan sudah aktivitas ngantoran ini tak kami lakukan sebagaimana biasanya. Kini, mengawali bulan Maret yang menenangkan, tapi, sekaligus tak menyenangkan itu, semua melaksanakan kegiatannya sesuai dengan pembagian kerjanya masing-masing.

Mari, ngantor. Yuk, nge-rutin, dan yo, ayo, berdisiplin lagi. Aih, semua akhirnya sesuai dengan proporsinya. Biarlah Sang Waktu yang memakan setiap kesia-siaan yang terbuang percuma selama ini. Kalau ada yang bisa dimanfaatkan itu sudah bagus. Tapi, jika belum, ya, sudahlah, kita mulai lagi sedari awal.

Hidup seakan hanya rangkaian pengulangan yang sudah-sudah. Hidup memang sederhana saja. Mari, jalani hidup ini dengan senantiasa bersyukur padaNya dan menerima diri sebagaimana adanya. Tapi, bukan yang seadanya. Malah, kian menunjukkan kelasnya. Dalam artian, bahwa yang sudah bekerja tentu berbeda dengan orang yang belum bekerja. Barangkali, begitu kesimpulan sederhananya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.