150 Tahun HKBP




7 Oktober merupakan tanggal kelahiran HKBP (HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN). Pada 2011 ini genaplah HKBP merayakan jubileum 150 tahunnya. Saya ingin membagikan apa yang saya baca dari alkitab dini hari ini. Disarikan dari 1 Korintus 7:20 -24. Judul besarnya:Hidup dalam keadaan seperti waktu dipanggil Allah. Saya teringat ketika saya memutuskan hidup merantau ke Yogyakarta dan mencari penghidupan disana. Sebagai awalan dan pijakan, sengaja saya mengindahkan minggu sebagai hari suciNya.

Ya, saya memang berniat sekali supaya minggu pertama saya tiba di Yogyakarta untuk kemudian bergereja kali pertamanya di awal Januari 2008. Begitulah. Kini, setelah ayah berpulang ke haribaanNya saya kembali ke Bandar Lampung yang adalah tempat tinggal orang tua dan adik-adik saya.Rasanya saya menjadi terasing di tanah sendiri. Seakan saya bukan bagian dari masyarakat Bandar Lampung. Nampaknya kota Yogyakarta begitu kuat memengaruhi diri ini sehingga Bandar Lampung yang merupakan tempat masa kecil dan remaja saya hilang begitu saja hanya karena lebih dari tiga setengah tahun tinggal di Yogyakarta. Dari beragam pengalaman para perantau dan musafir yang pernah saya dengar, Yogyakarta memang adalah kota kedua-untuk tidak menyebut yang pertama- setelah tanah kelahiran sendiri yang akan selalu melekat di hati setiap perantau. 

Baiklah saya kini berbagi firman yang telah saya baca. Saya merasa seperti seorang empu yang sedang bersemadi dan tapa dalam keheningan yang sunyi untuk kemudian menuliskan postingan ini. Tak apalah.

Pada Ayat 20 tertera:Baiklah tiap-tiap orang tinggal dalam keadaan, seperti waktu ia dipanggil Allah. Yang menarik adalah pada ayat 22 b : Demikian pula orang bebas yang dipanggil Kristus, adalah hambaNya. Kemudian berlanjut pada ayat ke-23: Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Jadi, terasa ada timbal balik yang harus dilakukan manusia kepada Sang Khaliknya. Ya, demikianlah. 

Walaupun demikian, hubungan vertikal antara seorang manusia dengan Sang Khaliknya ini tak boleh melupakan hubungan dengan manusia lainnya. Sebagaimana termaktub dalam ajaran kasih Kristus: Kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi diri sendiri. Dan jika diilustrasikan dengan gambar sederhana terkuaklah hubungan vertikal dan horisontal ini melalui perlambang salib. Semoga.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.