KKD

KONGRES Kebudayaan Desa disingkat KKD. Timbul pertanyaan di benak, apa perlunya menggelar kongres kebudayaan desa di tengah pandemi? Lantas, kenapa pula mesti desa? Apakah karena semua orang kota itu enggan dan kurang berminat pada soal yang namanya kebudayaan? Semua tanya itu berkecamuk dalam dada.

Tidak bisa tidak, dikepung soal desa dan keindonesiaan ini, saya terkenang Cak Nun. Entah kenapa ia menuliskan buku yang jika dibaca sekilas seperti kalimat terbalik. Judul buku itu: Indonesia Bagian dari Desa Saya. Buku yang merupakan gambaran reflektif Cak Nun tentang kehidupan masyarakat pada 1970-an itu masih terasa relevan untuk didialogkan kembali.

Ilustrasi: Pixabay.Com


Saya juga teringat dengan lirik lagu Desa dari penyanyi legendaris Iwan Fals. Pada pungkasan lagu itu ia menuliskan: Desa harus jadi kekuatan ekonomi. Terakhir, saya mencoba mendengarkan lirik lagu dari Ketcilbergerak yang berjudul Aku Anak Desa. Sebuah lagu yang diciptakan oleh Ketjilbergerak untuk menjadi penyemangat sekaligus perekat bagi jaringan anak desa di seluruh pelosok negeri. Saya kutip baris favorit saya dari lagu ini: Yang hebat dari desa sederhananya, Yang hebat dari desa adalah jujurnya, Yang hebat dari desa kemandiriannya.

Baca selengkapnya di : https://m.lampost.co/berita-kkd.html

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.