Imajinasi Prabowo

Diunduh dari https://www.goodreads.com/book/show/22749719-ghost-fleet


PRABOWO Subianto mengutip pesan dari novel perang berjudul Ghost Fleet yang terbit pada 2015. Pesan yang dikemudian hari menjadi pernyataan yang menggoncang lini masa media sosial. Perkataan itu adalah : Indonesia bubar pada 2030. Entah kenapa dia menyampaikan ihwal tersebut tepat saat menghadiri peresmian dan bedah buku tentang pemikiran ayahnya berjudul Nasionalisme Sosialisme dan Pragmatisme Pemikiran Ekonomi Politik Soemitro Djojohadikusumo di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Depok, Minggu(18/3/2018).
 
Barangkali dia ingin bangsa Indonesia waspada dengan segala dinamika dan perubahan zaman yang ada saat ini. Namun, sebagai seorang calon presiden dan tokoh nasional garis tebal dari dunia kemiliteran dan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), apa yang dilontarkan Prabowo itu sesungguhnya bisa menjadi antiklimaks. Mestinya sebagai seorang negarawan dia harus terus mengumandangkan optimismenya di tengah kondisi bangsa yang, mungkin, masih jauh dari harapannya. Apatah lagi Partai Gerakan Indonesia Raya yang, visi dan misi partainya memang kental mengusung kejayaan Indonesia.




Prabowo memang betul-betul gemblengan Amerika Serikat. Dia alumnus Special Forces Officer Course, Fort Benning, Amerika Serikat(1981). Tidak heran jika dia juga terpengaruh oleh dua penulis yang memang berkompeten itu. Pernah pula Prabowo mengangankan negeri ini menjadi macan asia. Sampai sekarang silakan buka situsnya yakni http://macanasia2019.com/ps/ yang masih menggunakan kata 'macan asia' ini. Ya begitulah ajaran di dunia modern khususnya di Amerika Serikat. Segala sesuatunya mesti berdasar kepentingan.
Di satu kesempatan, dia berbicara soal menebar kebaikan dan kesejukan. Tetapi, di sisi lain, dia menyatakan hal-ihwal dan ucapan yang kontroversial. Semua itu untuk menguatkan opini publik bahwa dia adalah sosok yang patut diperhitungkan dalam kancah perpolitikan nasional setidaknya sampai lima tahun ke depan. Kalau sudah begitu, citra dan popularitasnya kian menjulang.

Ya, pernyataan Prabowo itu menjadi buah bibir setelah akun Facebook mengunggah pidatonya. "Kita masih upacara. Kita masih menyanyikan lagu kebangsaan. Kita masih pakai lambang-lambang negara. Gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, yakni Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," kata Prabowo dalam video yang diunggah, Senin, 19 Maret 2018. (http://www.mediaindonesia.com/read/detail/150645-istana-ragukan-klaim-prabowo-subianto)

Simak pula beberapa pernyataan Prabowo yang saya kutip dan pilah dari detik.com :

" Begini ya, jadi di luar negeri ada namanya scenario writing. Memang bentuknya mungkin novel, tapi yang nulis adalah ahli-ahli intelijen strategis," kata Prabowo saat ditanya soal pernyataan Indonesia bubar pada 2030 di Hotel Millennium, Jakarta Pusat, Kamis (22/3/2018) yang dikutip berbagai media massa.

Atas nama kewaspadaan dan tidak menganggap enteng persoalan, Prabowo mengingatkan berdasarkan sejarah lahirnya republik Indonesia, banyak negara yang iri dengan kekayaan Indonesia. Menurutnya, Indonesia selalu dibidik bangsa asing, kekayaannya dirampok, dan hal ini berlangsung selama ratusan tahun.

Di akhir pernyataannya, Prabowo menekankan agar warga bangsa ini tidak terlalu lugu. Bukti nyatanya di depan mata yakni hingga kini masih ada tulisan dari para ahli yang menyebutkan Indonesia bubar pada 2030.
"Ini fenomena. Ya kalau nggak mau percaya sama saya, nggak mau dengar ya nggak apa-apa. Kewajiban saya sebagai anak bangsa, saya harus bicara kalau melihat suatu bahaya."
(https://news.detik.com/berita/3930736/indonesia-bubar-2030-dari-fiksi-atau-ilmiah-ini-kata-prabowo)


Saya menelusuri soal Novel Ghost Fleet (Armada Hantu) ini dari bilah mesin pencari. Ternyata novel ini bercerita tentang perang di masa yang akan datang.
Ya, sebuah buku  yang menggambarkan sebuah skenario perang antara Tiongkok dan Amerika tahun 2030.
Yang menarik, dan ini yang dikutip Prabowo, ada juga penggambaran tentang negara Indonesia yang dinyatakan bubar pada 2030. Secara umum memang tak disebutkan Indonesia telah bubar dalam novel tersebut. Namun, penyebutan kata former atau 'bekas Indonesia' menunjukkan pernah ada sebuah wilayah yang dinamakan Indonesia.

Novel ini ditulis oleh dua orang yang memang ahli di bidangnya yakni Peter Warren Singer dan August Cole. Singer adalah penulis yang juga ahli strategi dari New America Foundation. Sedangkan Cole merupakan seorang analis yang kerap mengeksplorasi masa depan dari konflik. Saat diterbitkan pada 2015 novel ini terinspirasi dari tren dan teknologi dunia nyata. Maka, tidak heran perang pun terjadi di segala lini baik di darat, laut, udara, maupun dunia siber. Novel bergenre techno thriller ini memang memikat imajinasi. Sedemikian apiknya hingga memikat seorang Prabowo. Terakhir, Singer dan Cole dalam catatannya menekankan bahwa novel tersebut bagaimana pun sebuah karya fiksi, bukan prediksi. Lantas, bagaimana kita mesti memaknai semua ini?





Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.