ziarah diri




Gambar diunduh dari : http://www.pictame.com/media/1275395425099035187_3192513051
Kepenatan hidup memang payah! Tak salah rasa-rasanya, seandainya banyak orang mengambil alih hari-harinya dengan sedikit 'kesenangan'. Ditengah-tengah rutinitas yang terus menggeliat saya sempatkan untuk membaca sebuah perikop firmanNya sepagian tadi.

Perikop itu tersarikan dalam kitab Mazmur Daud. Tepatnya pada Mazmur 84:6. Demikian tertulis: Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!

Ya, seruan untuk berziarah inilah yang menggelitik hati untuk menuliskannya. Ziarah bukanlah suatu perjalanan yang istimewa. Ziarah sudah sewajarnya jika dilakukan setiap insan yang tercerahkan. Ziarah diri sendiri untuk kemudian menemukan bahwa ada Sang Khalik di balik semua kehidupan yang dijalankan selama ini. Hasrat ziarah macam inilah yang kini menganga lebar dan kosong tak berisi ditelan gemerlapnya kehidupan dunia yang membelenggu.

Berbagai macam cara digunakan setiap insan untuk menikmati kepenatan hidup yang dialaminya. Ada yang dengan berekreasi dan bertamasya ke tempat-tempat terjauh yang menyenangkan hati, ada yang bersenang-senang berkumpul bersama teman-teman dan sanak saudara, dan lain sebagainya yang sifatnya mengurangi ketegangan rutinitas yang serasa monoton.

Hari ini Forum Penulis dan Pembaca Kristiani 2010 sedang mengawali rangkaian kegiatannya yang dibuka pagi tadi dan bertempat di Museum Bank Mandiri. Acara yang jauh dari hiruk-pikuk itu terkesan dirangsang untuk memacu penulis dan pembaca, kristiani, khususnya. Walaupun terpampang embel-embel 'kristiani' di dalamnya, tapi, cakupan dan tujuan yang ingin dicapainya bersifat universal. Dalam artian, ia tidak membikin dan menegaskan bahwa kristen ataupun orang-orang pengikut Kristus itu terbaik dibandingkan agama yang lainnya.

Acara macam ini hanya memantik organisasi serupa lainnya agar terus berkarya dan menghasilkan buah karya yang sesuai harapan tema festival penulis dan pembaca kristiani 2010 ini. Dengan membaca, diharapkan ada sikap bijak yang bisa dipungut dari buku-buku yang dibacai. Dan dengan menulis, harapannya boleh jadi berkat atau rahmat bagi orang lain. Kemanfaatan semata. Begitulah.

Perantau,orang yang memang berkeyakinan sebagai pengikut Kristus ini, memadukan bagaimana perikop dalam Kitab Mazmur Raja Daud dihubungkan dengan perhelatan festival penulis dan pembaca kristiani 2010 yang dimulai hari ini. Begitulah cara perantau untuk berziarah. Apa adanya dan sebagaimana adanya saja. Ziarah melalui dunia maya. Menuliskan relung pikir dan beban hati yang melilit.

Ziarah yang alamiah melalui dunia maya. Perantau merasakan dirinya yang telah abai dan melupakan betapa kasih Tuhan selama ini sungguh nyata dalam kehidupan yang dijalankannya di tanah rantau. Maka ziarah macam inilah yang ditulisnya.

Ziarah seringkali dianggap orang sebagai kelana istimewa. Padahal, keseharian kita ternyata juga dapat membimbing kita untuk menemukan horizon yang lebih luas. Sebab itu dituntut untuk selalu menziarahi diri sendiri. Jadi, bukan sebagai kelana yang istimewa. Semua hanya tergantung pada seberapa sering kita menziarahi diri sendiri. Dan pada akhirnya, bukan karena seberapa sering, tapi, memang, seharusnya demikianlah adanya.

Memungkasi hal ini, kembali, sebagaimana pengantar di atas, cara hidup yang sempit dan menyesakkan inilah yang membelenggu, maka berziarahlah. Dengan begitu, belenggu yang mengikuti setiap langkah kita itu kemudian pergi menuju Dia(Tuhan) yang akan menebarkan hidup baru dan horizon yang luas bagi kita. Ada amin?

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.