Soekarno (6 Juni 1901- 6 Juni 2010)

"Berikan aku 1000 orang tua yang mencintai bangsa, maka akan kuguncangkan Gunung Semeru.
Dan berikan aku 10 pemuda yang mencintai bangsa dan tanah airnya, maka akan kuguncangkan dunia"


Kutipan diatas sengaja diberi model tulisan macam itu demi memantik dan menggugah pikiran. Soekarnolah, yang mengumandangkannya. Mengenangkan bapak bangsa dan bapak nasionalisme yang satu ini memang tak ubahnya memungut kepingan-kepingan sejarah bangsa yang tercecer. Sosoknya amat lekat dengan kesatuan bangsa yang sudah dirintis sejak masa mudanya. Nasionalisme, Islam dan Marxisme (NIM) pemikirannya yang terdepan saat itu. Dan hingga masa tuanya Ia masih konsisten dengan pemikiran itu walau berubah nama menjadi Nasakom(Nasionalisme, Agama dan Komunisme)

Sosok Soekarno tak akan pernah lekang oleh zaman yang mengglobal. Ia adalah anak zaman tepatnya Anak abad 20-an terdepan di di negeri ini. Jiwa raga untuk bangsanya tiada tara dan ia pula yang menggelontorkan nasionalisme ke segala penjuru tanah air. Hal ini juga diperkuat dengan nasionalisme yang tumbuh subur di seluruh dunia saat itu.




Soekarno pula yang menjadi bahan kajian skripsiku dengan judul:WAWASAN KEBANGSAAN DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN POLITIK SOEKARNO DAN RELEVANSINYA DENGAN NASIONALISME MASA KINI. Gelar kesarjanaan pun akhirnya tergenggam di tangan. Soekarno... Soekarno.... dia juga sesosok pahlawan yang dipuja penulis terbesar Indonesia:Pramoedya Ananta Toer. Soekarno memang tak akan pernah habis untuk dibahas. Meminjam istilah anak muda gaul di Jakarta sekarang ini sosoknya "gak ade matinye". Ia akan selalu hidup dalam denyut nadi kehidupan berbangsa dan bernegara. Walau, membincangkan Soekarno juga tak luput dari segala kekontroversialan yang melekat. Soekarno pun seorang manusia, dan tak ada seorang pun manusia yang sempurna di dunia ini.
TERIMAKASIH BUNG BESAR UNTUK SEGALA PENGORBANANMU...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.