mantra, kata, tulislah...

Pada mulanya adalah kata.
Sedang dalam Injil Yohanes 1:1 tertulis: Pada mulanya adalah Firman.

Catatan ini hanya sekadar menuliskan hal penting dan menarik saat mendapat pengetahuan baru dari buku atau pun sumber-sumber lainnya yang bisa untuk dipercaya. Dan ini memang hanya rangkaian kalimat yang sudah disarikan dari beragam bahan sesuai dengan pemikiran perantau ini saja.

Seorang filsuf bertanya-tanya dalam pergumulannya yang jauh; konsep tentang dimanakah sebenarnya titik penciptaan dalam diri kita?..........
Dan pada akhirnya ia menemukan bahwa pikiran yang ada dalam diri ini adalah "massa yang tak tetap dan campur aduk". Filsuf itu Ferdinand de Saussure dengan karyanya Course de Linguistique Generale. Massa ; perantau tiba-tiba teringat akan suatu beban hidup yang ada dalam setiap kehidupan manusia. Barangkali, beban pikiran yang terus-menerus meliputi alam pikir manusia yang tak terbatas itu bagai bumi yang gelap kosong. Ia selalu menuju ke suatu pencerahan...



Hanya kata atau bahasalah yang membatasinya walau terkadang dengan mudahnya menyederhanakan suatu persoalan. Sekarang ini banyak orang yang memperlakukan kata sebagai logos(ilmu pengetahuan). Pada gilirannya ini akan mempengaruhi cara mereka dalam mendekati suatu karya, terutama kesusastraan.

Roland Barthes pernah merumuskan suatu esai yang apik dengan judul Authors and Writers (pengarang dan penulis). Menurutnya, pengarang adalah orang yang menulis, sedangkan penulis adalah orang yang menuliskan sesuatu. Barangkali saja maksud si Barthez ini pengarang itu orang yang memiliki kecenderungan menulis dengan tingkat khayalan yang cukup tinggi. Sedang penulis itu adalah orang yang cukup serius dalam menggarap tulisan-tulisan yang sudah diolah terlebih dahulu dalam pikirannya. Ia, barangkali, tak seperti pengarang yang sedikit longgar dalam menciptakan tulisan-tulisannya. Hemat perantau, penulis itu adalah orang yang menulis berdasarkan bidang yang dikuasainya dan memiliki semacam metode yang ilmiah atau sejenisnya dalam menuliskan suatu karyanya. Pengarang ; orang yang bebas berkreasi dengan kata-kata, yang diciptakan seturut kehendak hati dan pikir.

Tapi, itu semua bisa saja bergeser karena lingkup abstrak semacam ini memang sangat memungkinkan berubah-ubah. Pengarang yang menggarap serius karya-karyanya cukup banyak. Pramoedya, misalnya. Ada juga penulis yang menggarap dengan bergembira ria. Segalanya dibiarkan mengalir saja...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.